Skip to main content

Carmel Budiardjo - Testimonials

Reflesaun_CNC_Balide_12_Jullu_2021_HugoFernandes.jpg

OBITUARI - CARMEL BUDIARDJO - Aktivis HAM tak kenal lelah

Seorang aktivis kiri dari keluarga imigran Yahudi-Polandia di London, Carmel Brinkman, menghadiri konferensi mahasiswa di Praha pada 1945. Berjumpa aktivis kiri dari Indonesia, Suwondo Budiardjo, sejak itu Carmel mengikuti suaminya kembali ke Indonesia pada 1952. Keduanya dikejutkan oleh Peristiwa 1965 dan pembantaian yg terjadi. Riwayat ini membuat Carmel berkembang teguh menjadi aktivis transnasional yg membongkar kejahatan Orde Baru dan memperjuangkan hak-hak-asasi manusia para korban Orde Baru dan penerusnya....

Aboeprijadi Santoso - Read full tribute


Sejarah Singkat Carmel Budiardjo

Carmel Budiardjo, lulusan Universitas London (1946) dalam bidang ekonomi, adalah warganegara Britania Raya yang menikah dengan seorang Indonesia yang dijumpainya di Praha, Cekoslowakia, ketika ia bekerja dengan Perhimpunan Mahasiswa Internasional pada 1950. Saat itu pemuda-pemuda Indonesia baru saja menghirup udara kebebasan setelah perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan Belanda....

Agung Firdaus - Read full tribute


Selamat jalan "Orang Samaria Yang Baik Hati"

Kami PAHAM Papua turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Carmel Budiardjo. Kita tentu kehilangan Tokoh yg sangat empati terhadap kerja-kerja penegakan hukum di Indonesia dan secara khusus penegakan hukum di Papua lewat lembaga Tapol yg didirikannya....

Gustaf Kawer - Read full tribute


Bom Voyage Carmel Budiardjo!

Prizoneiru Politiku Timoroan, Papua, Maluku no Aceh lakon sira nia advogadu boot ida durante sira hakilar konaba direito ba auto determinasaun. Carmel liu husi Tapol organizasaun neebe mak nia harii no lidera husi Londres, sai nudar ativista ba direitus umanus hodi lá nonok atu koalia konaba Prizoneiru Politiku sira iha regime Orde Baru, Indonezia nia ukun....

Hugo Fernandes - Read full tribute


Carmel…

Caroline mengantar saya ke rumah di pinggiran kota London itu jelang sore. Rumah itu bersih dan rapihnya banget-banget, dengan halaman belakang berumput yang juga tampak sangat dirawat. Semua pada tempatnya. Rasanya tak sebutir debupun saya temui di rumah itu. Betul-betul. Sekira 3 hari saya tinggal di rumah itu. Saya akan ke Geneva untuk menghadiri dan pidato pada sidang sub komisi HAM PBB, tahun 1990. Kalau tidak salah ingat, rumah itu juga menjadi kantor tempat bekerjanya: TAPOL. Sebuah NGO yang bekerja melakukan kampanye tentang pelanggaran-pelanggaran HAM di Indonesia....

Saleh Abdullah - Read full tribute


Selamat jalan Bu Carmel #RIP

Hari itu 11 juli 2000 Bunga lahir. Hari yang sama bu Carmel sedang di Jakarta. Kami sdh berjanji bertemu. Namun saya masih dirumah sakit.Bu Carmel hanya mengucapkan selamat utk bayi kami....

Wilson - Read full tribute


Carmel Aceh


Kita kehilangan seorang ‘Santa Sekuler’. RIP bu Carmel.

Aderito Soares


Turut berdukacita. RIP Carmel Budiardjo. Terima kasih sudah berkenan menerjemahkan buku Papua Road Map (short version) 2008 ke dalam Bahasa Inggris

Adriana Elisabeth


Carmel Budiardjo, pegiat HAM yang berperan mengadvokasi berbagai pelanggaran HAM di Indonesia, mulai kasus 1965, Timor Leste, Aceh, serta Papua, meninggal dunia pada Sabtu, 10 Juli. Semasa hidupnya, Carmel mengampanyekan dan mengadvokasi berbagai dugaan pelanggaran HAM berat di Indonesia. Amnesty International Indonesia berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergiannya. Selamat jalan, Carmel Budiardjo. Perjuangan menegakkan keadilan untuk kemanusiaan akan terus berlanjut.

Amnesty International Indonesia


Turut berduka cita untuk keluarga bu Carmel. Sosok hebat sebagai pejuang HAM dan perlawanan terhadap kediktatoran Orde Baru dalam sejarah Indonesia

Andi Achdian


Kami dari Human Rights Watch menyatakan duka dengan kepergian Carmel Budiardjo, seorang pejuang hak asasi manusia yang jadi role model buat banyak sekali orang yang lebih muda. Jarang sekali kami menemukan individu dengan keberanian moral dan ketrampilan riset macam Carmel. Semoga keluarga tabah dengan kepergian ini.

Andreas Harsono (HRW)


Morreu Carmel Budiardjo uma das muitas vozes que se levantou contra a ocupação Indonésia de Timor-Leste, como responsável da organização Tapol. Estive com ela várias vezes em vários encontros e sei a convicção com que apoiava Timor-Leste e os timorenses.

Antonio Sampaio


Dear Ibu Tari, saya sangat sedih Dan berduka dengan kepergian Ibu Carmel. Saya mengenal Ibu Carmel dengan baik karena Saya sendiri pernah tinggal di rumah Ibu Carmel hampir satu tahun ketika bekerja dengan TAPOL. Saya masih ingat minuman kesukaannya Lemon Bally Water, dia selalu meminta Saya untuk mengambil minuman tersebut. Ibu Carmel perempuan yang luar biasa. Kehidupannya penuh dengan PERJUANGAN tanpa pamrih. Hari harinya penuh dengan perjuangan untuk TIMOR-LESTE, Indonesia, Aceh, West Papua. Makan paginya, makan siangnya dan hampir juga makan malam selalu untuk orang orang tertindas di TIMOR-LESTE dan Indonesia. Saya berterimakasih karena ada Kesempatan bekerja dengannya dan sebagai seorang pejuang dari TIMOR-LESTE atas nama RENETIL dan Saya sendiri. Ibu Tari terimakasih untuk anda dan Ibu Anda yang hebat. Dengan istri Saya Kerry Brogan yang pernah juga bekerja di Amnesty International yang selalu bertemu dengannya kami tidak akan pernah melupakan perempuan hebat yang mendirikan TAPOL. 🙏🙏

Arsenio Bano


Selamat Jalan, Ibu Carmel. Terima kasih untuk segala hal yang dirimu telah berikan.

Asmin Fransiska


saya kenal Ibu Carmel Budiardjo pada tahun 2007/2008 di Denpasar_Bali. saat itu Dr. Benny Giay kasih penghargaan atas jasa2mu menyuarakan pelanggaran HAM Berat Papua di PBB. bersama kk Frederika Korain , kk alm. Salmon Maurith Yumame, mama Yosepha Alomang dan kk John Giyai di Seminyak, Denpasar - Bali. ahk sayang kami akan selalu menggenangmu atas jasa2 Ibu Carmel, dan kami akan terus berjuang keras atas penindasan manusia dan pembebasan tanah air West Papua. Selamat Jalan Ibu Carmel

Augustinus Aud - KNPB


Turut berduka mendalam untuk Ibu Carmel atas perjuangannya. Semoga keluarga yang ditinggalkan dikuatkan, dan Bu Carmel beristirahat dalam damai. Terima kasih telah memberikan banyak pelajaran melalui karya-karya dan perjuangan Bu Carmel

Basil Triharyanto


Carmel  TreportSt26-8-1985.jpg


Salam dan hormat untuk Ibu Camel Budiardjo, pejuang perempuan tangguh yang konsisten berjuang untuk keadilan dan pembebasan Tapol tragedy 1965. Duka mendalam, selamat jalan ke peristirahatan terakhir. (bj YPKP65)

Bedjo Untung (‘65)


kami dari papuan voices mengucapkan turut berduka yang mendalam untuk semua keluarga Ibu Carmel dan Keluarga Besar Tapol... Tuhan menguatkan kita semuanya...waaa..foi..

Bernard Koten (Papuan Voices)


Carmel Budiardjo was an amazing activist and a gem of a human being. Married to an Indonesian economist and PKI member, imprisoned in Indonesia in 1968, she founded TAPOL in 1973 in Britain and spent nearly half a century working for human rights. I spent a week in her dusty, London attic 15 years ago looking through some of her personal papers. She was indefatigable, corresponding with parliamentarians around the world on behalf of Indonesian political prisoners, East Timorese self-determination, and more. A true heroine. Carmel's life was a testimony to the long, hard slog of serious activist work, especially in the 1970s and 1980s. Nothing but phone calls, meetings, and letters by the hundreds. She was an extraordinary campaigner, and nurtured countless other activists and campaigns.

Bradley Simpson


Carmel has passed. She was a Great Warrior for Peace and Justice in Indonesia, East Timor, West Papua, after the Indonesian government imprisoned her husband and she organised Tapol (Political Prisoner). A long time ago I visited her in her terraced house in London where with one young person she made war for Justice showing that a small group can make a difference.

Brian Brunton


Saya sangat berduka atas terpanggilnya Ibu Carmen Budihardjo. Beliau telah memberikan contoh bagi banyak orang untuk tetap teguh dalam memperjuankan hak asası manusia dan martabat manusia. Meski banyak tantangan, beliau tetap teguh dalam perjuangannya. Semangatnya tidak hanya untuk orang yang telah dijumpainya, namun juga untuk mereka yang tidak sempat bertemu. Mari, kita teruskan semangat Ibu Carmel untuk memperjuangkan mereka yang ditindas dan tertindas.

Budi Tjahjono


Saya mengenal Carmel dari Tapolnya. Hidupnya diabdikan sepenuhnya untuk perjuangan hak-hak asasi manusia di Aceh, Timor Leste, Papua dan tentu isu dan korban 1965, semua korban pelanggaran HAM Suharto. Pertemuan saya secara fisik justru pada tahun 2003, ketika itu saya jadi kenal Agus Suwandi. Walau sebelumnya Karmel pernah menginap di rumah orangtua kami di Jakarta. Orangtua kami sangat terkesan dengan Karmel yang penuh semangat. Sampai akhir nafasnya Karmel terus konsisten untuk perjuangan hak-hak asasi manusia

Damairia Pakpahan


Selamat jalan Carmel perempuan hebat yg sepenuh hidupnya didedikasikan untuk gerakan HAM di Aceh, Timor leste, Papua Barat juga Tahanan politik PKI. Terima kasih Carmel jasamu tak terlupakan.

Didien Budhisatwati


Carmel Budiardjo, pendiri organisasi TAPOL, yang konsisten mengadvokasi dan mengampanyekan berbagai pelanggaran HAM di Indonesia, mulai dari kasus 1965, Timor Leste, Aceh, serta Papua, dan pendiri Down to Earth, berpulang. Selamat jalan Ibu Carmel. May your beautiful soul rest in peace 🙏🏾

ELSAM


Keluarga Besar ELSHAM Papua merasa kehilangan yang mendalam mendengar berita Ibu Carmel Budiardjo telah dipanggil Tuhan, kami berdoa kiranya Tuhan menguatkan keluarga yang ditinggalkan dan menguatkan keluarga besar TAPOL, untuk melanjutkan karya2nya dan Misi bersama.

ELSHAM


Our heartfelt condolences to the family of Ms Carmel Budiardjo and everyone who worked with her at TAPOL. Timor-Leste is blessed to have had her as a great human rights activist on our journey to self-determination and independence. Ms Budiardjo’s activism and advocacy have had a great impact and contributed to the freedom of our people. Ms Budiardjo will be remembered for her great and important contributions to the freedom of humankind, and she will continue to be an inspiration to all those who fight for justice and equality. May her soul rest in peace. Ambassador Gil Da Costa

Embassy of the Democratic Republic of Timor-Leste in United Kingdom


Selamat jalan Pahlawan Keadilan 🙏🏼

Enrico Aditjondro


Carmel Budiardjo was a brave activist for human rights in both East Timor and West Papua, and will be greatly missed. She was imprisoned for 3 years in Indonesia, and later founded TAPOL (Tahanan Politik) campaining for release of political prisoners. Rest In peace Carmel

Esther Anderson


Carmel yang memikirkan untuk menerima kembalinya tapol pulau Buru, dengan memberikan dukungan pikiran dan dana mulai pemulangan pertama pada tahun 1978 dan 1979.

Fatia Nadia


Berduka yg dalam buat Mama Carmel, Papuaumau, Venia Ati, Bin Syowi; Perempuan Papua sejati. Damailah di sana, berdoa untuk perjuangan Papua Barat🙏🏾🙏🏾🙏🏾

Frederika Korain


armel Right to Livelihood Award


Dear Ibu Tari, pak Anto, Claire, dan keluarga besar TAPOL, kita kehilangan seseorang yang sangat luar biasa, seseorang yang mendedikasikan seluruh hidupnya demi kebenaran dan keadilan. Today we lost a hero for humanity --a person who never allowed herself to be conquered by fear, and worked tirelessly and courageously to free thousands of voiceless victims of the New Order. I last saw Carmel in Dili, Timor-Leste, during a visit in 2002 (?) --it was so lovely to see her reunited with so many people who had been touched by her work.

Galuh Wandita


Mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka menilai hampir semua aktivis Aceh masa lalu mengenal Carmel. Semua pertemuan internasional terkait dengan Aceh, Carmel atau @TapolUK selalu hadir memberikan dukungan.

Habil Razali


Rest in Power, Carmel Budiardjo. Dari seorang akademisi yang kritis, hingga dipenjarakam tanpa pengadilan, sampai berjuang untuk HAM di Indonesia lebih dari 6 dekade

hakasasi.id


Selamat jalan, Ibu Carmel. Turut berduka cita yang mendalam untuk keluarganya. Thank you for organising this online wake so we can all celebrate her amazing life and work.

Igor O’Neill


Rest in Power Carmel Budiardjo! Bali, 2010 - Papuan activist has presented the title "Eldest daughter of Papua nation" to the human rights activist Carmel Budiardjo. Ms. Budiardjo was baptized with the name: Papuaumau (Mee language) or Ati Venia (Maybrat language) or Bin Syowi (Biak language.) All those words mean "eldest daughter" in three local Papuan languages. Benny Giay said "Mother Carmel" is "a Papuan citizen" because of her struggle and commitment for human rights in Papua. Carmel Budiardjo founded TAPOL, which is an abbreviation for "political prisoner", to campaign for the release of political prisoners in Indonesia.

Indria Fernida


RIP Carmel Budiardjo. Carmel Budiardjo : Survivor Gulag Indonesia '65, Peraih Penghargaan the Right Livelihood Award, Putri Sulung Bangsa Papua, Tjut dan Bintang Timor Leste

IPT 1965


perjumpaan saya dengan Carmel sangat singkat. dalam sebuah diskusi di LBH Jakarta tahun 2000an, namun diskusi itu sangat berkesan bagi saya, karena membuat saya faham dan mengerti ttg bgmn politk ham internasional di UN. carmel adalah guru bagi saya.

Islah


Condolences to the family & comrades of Carmel Budiardjo - the Jewish girl from London’s East End who became an indefatigable defender of the rights of girls & women & founder of TAPOL (the campaign for human rights in Indonesia, Aceh, Timor Leste/East Timor & West Papua). In the 1970s, Carmel - and her husband - were imprisoned by Indonesia's General Suharto and on her return to the UK, she founded TAPOL. I'm proud to have known her. Rest in Peace Carmel.

Jeremy Corbyn


Carmel Budiardjo, a tenacious and passionate human rights campaigner and a very dear friend, passed away on Saturday at the age of 96. I worked for her and her organization Tapol in my 20s, and she had a big influence on me. Her life story was extraordinary, marrying an Indonesian she met in Prague in the late 1940s, moving to Indonesia with him and raising two children, then imprisoned after the terrible events of 1965. Carmel was driven by that experience, and by her political principles, to spend the rest of her life fighting against injustice in Indonesia. She was iron-willed, yet filled with warmth and generosity. For years she and a few other activists fought a lonely campaign against Indonesia’s occupation of East Timor, with very little support. Yet when that country defied the odds and won its independence in 2002, she refused the invitation to be a guest of honour at the celebrations. Of the independence movement, she said, they are a government now, in power, and it is now our job to hold them to account, as we have other governments. Her mind remained razor-sharp into her 90s, and still engaged with human rights struggles around the world. We have lost an extraordinary character.

Jonathan Mark Head


Very sad to hear of the passing of activist Carmel Budiardjo from @TapolUK. She was a tireless campaigner for human rights in #Indonesia, she was always will to engage and her work was critical in exposing the abuses against political prisoners and in #WestPapua and #EastTimor.

Josef Benedict


What a life she led. She illuminated the way for all of us.

Joshua Oppenheimer


Saya mengenal Carmel pada tahun 1977, ketika saya studi sosiologi di London (1976-79). Ada teman yg mengajak saya ke Half Moon Theatre, krn katannya ada acara tentang tapol di Indonesia. Saya melihat ada perempuan paro baya, yg menjual badge2 Tapol. Saya menghampirinya dan menyapanya, ia kemudian menjawab dlm bhs Indonesia. Itu pertama kali saya bertemu Carmel. Ia mengundang saya makan malam ke rumahnya. Itu awal dari persahabatan kami yg berlangsung selama bbrp abad. Ia memperkenalkan saya cheeped keluarganya,juga kepada banyak aktivis di Eropa. Carmel adalah a tour of force, yg luar biasa “drive” dan komitmennya to her cause. Jasanya sungguh besar untuk hak asasi manusia di Indonesia, khususnya di Timor Leste dan Papua. Carmel telah meninggalkan “legacy” …

Julia Suryakusuma


Turut berdukacita yg mendalam buat Ibu Carmel semoga damai disisiNya. walau saya belum pernah bertemu dengan Ibu Carmel tapi saya mendengar dan membaca ttg kerja2 dan perjuangan beliau yg sungguh menginspirasi dlm gerakan hak asasi manusia🙏

Leila Juari


Vale Carmel Budiardjo Carmel's seminal book The War on East Timor galvanized an international solidarity movement to end the violence of Indonesian invasion and occupation. Carmel founded Tapol, a human rights organisation that advocates for human rights, especially those of political prisoners, in East Timor, Aceh and now West Papua. Carmel and her husband were themselves political prisoners of Indonesia during the massacres of 'communists' in 1965-6, when Suharto took power. Carmel maintained her fearless activism until her last days. She is loved and admired by all who know her work. Vale Carmel Budiardjo. A luta continua

Make West Papua Safe


Carmel Bali


Selamat kembali kepada Sang KEBENARAN ILAHI YESUS SDH MENYIAPKAN TEMPAT DISANA. SENANG BISA MENGETAHUI CERITA TENTANG IBU CARMEL SETELAH BELIAU sdh MENUTUP USIA. SEMOGA PERJUANGAN INI DAPAT DI LANJUTKAN OLEH SETIAP ORANG YG TERPANGGIL U MEMBERIKAN DIRI dan HIDUPNYA demi KEBENARAN dan KEBEBASAN.

Maria Goo


Sedih rasanya mendengar kabar duka kepergian Bu Carmel. Perempuan hebat yang saya sangat hormat kepada beliau. Sebuah kehormatan bagi saya dulu ikut berkesempatan nerbitin buku Gulag Indonesia meski cuma cawe2 bagian desain sampul. Kita tentu tak akan berhenti di sini dan menyia-nyiakan kerja kemanusiaan beliau.

Marto


Turut berduka. Terima kasih atas perjungan HAM untuk Papua.

Mikael Kudiai


Desperately sad news. With courage and determination, Carmel played a huge role in Indonesia's ongoing struggle with the legacy of dictatorship and the fight for rights. A human rights defender that inspired so many around the world.

Moazzam Malik


Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang tante Carmel Budiardjo di London. Semoga arwah beliau mendapat tempat mulia dari Allah. Banyak kenangan manis dengan tante Carmel di istana yg hilang Bukirduri sekian tahun lalu. Saya jadi pinter nyanyi koor gara2 belajar dengan tante Carmel kalau di Bukitduri ada acara walau saya muslim saya belajar lagu2 Natal dan yg paling penting saya belajar bh. Inggris dengan bukunya Holly Bybel, karena tidak ada buku lain selain buku agama. Tante Carmel ngajar sangat disiplin dan bagus. Sebenarnya tante Carmel minta saya ikut ke Inggris kalau bebas, menurut tante Carmel saya bisa hidup dengan mengajar tradisional Cianjuran. Sayang saya tidak tega meninggalkan ayah/ibu saya anak bungsu. Terima ksh tante Carmel utk semua yg telah tante lakukan utk saya, semoga tante mendapat tempat indah dan lapang dari Allah Aamiin YRA.

Nani Nurani (‘65)


The death of Carmel Budiardjo at 96. People in Indonesia, West Papua and Timor-Leste have lost an honourable, committed campaigner for human rights. Jailed by the Suharto regime, Budiardjo went home to UK to found TAPOL and support political prisoners and decolonisation. Vale.

Nic Maclellan


Saya pribadi menyampaikan Rasa Duka Cita mandalam untuk Ibu Carmel Budiarjo, terima kasih dan respect untuk menjadi mulut, telinga dan mata bagi kami dan HAM kami yang dilanggar di Tanah Papua. Tetaplah berjuang bersama kami di Tanah Papua, TUHAN MEMBERKATI KELUARGA BESAR IBU CARMEL DAN TAPOL DALAM KERJA-KERJA KE DEPAN. SELAMAT JALAN IBU CARMEL BAHAGIALAH BERSAMA PARA KUDUS DI SURGA.

Nicodemus Wamafma


Duka yg dalam atas berpulangnya ibu Carmel. Contoh yg luar biasa atas ketabahan,kekuatan, konsistensi dan persistensinya untuk tegak nya hak asasi manusia.selamat jalan bu. makan malam bersama ibu dg makanan India 15/20 tahun yg lalu, dan obrolan panjang saat itu dan se sudahnya yg menginspirasi dan menguatkan saya untuk kerja2 saya selanjutnya dlm bidang Hukum dan ham tak akan terlupakan. Terimakasih bu. Beristirahatlah dg tenang di surgaNya

Nursyahbani Katjasungkana


Turut berduka cita mendalam untuk keluarga Ibu Carmel dan keluarga besar TAPOL. Saya belum pernah bertemu langsung dengan ibu tapi belajar banyak dari karya-karyanya. Terima kasih telah meninggalkan banyak kenangan baik dan pelajaran berharga untuk kami semua. Selamat jalan Ibu Carmel, Rest in Power.

Pipit Maizier


Kami segenap pengurus Public Virtue Research Institute mengucapkan duka cita atas meninggalnya pegiat hak asasi manusia, Carmel Budiarjo, pada usia 96 tahun, Sabtu (10/07) di London, Inggris. Carmel melalui Tapol (Tahanan Politik) mengampanyekan dan mengadvokasi berbagai dugaan pelanggaran HAM berat di Indonesia. Bersama organisasi yang didirikannya (Tapol), Carmel mengadvokasi berbagai pelanggaran HAM di Indonesia, mulai kasus 1965, Timor Leste, Aceh, serta Papua. Selamat jalan dan selamat beristirahat, Carmel Budiarjo Rose

Public Virtue


Kerja-kerja dokumentasi peristiwa 1965 dan setelahnya termasuk dugaan pelanggaran HAM di Papua, menjadi penting yang telah dan masih dilakukan @TapolUK dan Ibu Carmel. Terima kasih, Bu Carmel!

Puri Kencana Putri


Beristirahatlah dengan tenang, Carmel. Terimakasih untuk pengabdian dan pengorbananmu bagi perlindungan hak-hak asasi manusia. Hormat.

Rachland Nashidik


Carmel Helsinki


The passing of a human rights warrior. Rest In Peace Folded hands

Rebecca Henschke


Turut Berduka Cita dan Terimakasih atas perjuangan Bu Carmel. Doa bagi keluarga yang ditinggalkan, Kekuatan dan Ketabahan. Selamat Jalan ke Rumah Bapa di Surga Ibu Carmel.

Regina Astuti


Carmel Budiardjo, unceasing British campaigner for human rights in Indonesia, who spent three years as a political prisoner of the Suharto regime, has died at the age of 96.

Richard Lloyd Parry


Deepest condolences to the passing of Ibu Carmel Budiardjo @TapolUK. Carmel is dedicated never exhausted working 4 humanity wth clear mind, determined principle, yet very humble wth wide space in heart for refuge. I'm honor to h'v been interact with her. Selamat jalan Carmel. RIP

Riefqi Muna


bu Carmel yg luar biasa,selamat jalan,damai dan bahagia dalam kemerdekaan sepenuhnya dlam keabadian, semoga kami diberkati meneruskan perjuangan dan nilai2 kemanusiaan yg Ibu wariskan,JBU

Ririn Sefsani


Rest In Power dear Carmel Budiardjo, my inspiration, a role model, my Guru, mentor, best friend, supporter. Thank you for Everything. ❤❤❤❤ my deepest condolences to the family (Ibu Tari, Pak Anto, Claire, Dan Cornford )and the rest of TAPOL UK family.

Rosa Moiwend


Selamat jalan Ibu Carmel, Ibu bagi semua untuk yang tertindas,untuk yang pernah ditahan tanpa kebenaran dan keadilan, untuk para pejuang kemanusiaan dan HAM. Ibu Carmel membuka mata saya tentang sejumlah orang Aceh yang ditahan (sebelum reformasi). Ibu Carmel menghubungkan dan saya dapat bertemu beberapa “bapak-bapak, orang tua, abang2 kami Aceh, yang baru keluar dari tahanan. Ibu Carmel juga sangat konsens dengan teman-teman muda yang sedang dikejar-kejar di Aceh. Saya merasa sangat beruntung pernah mengenal dan bertemu dengan Ibu Carmel. Kenangan dan catatan kecil kami sesungguhnya sangat tidak cukup atas segala jasa-jasamu untuk semua yang telah dirimu lakukan. Selamat jalan Ibu tercinta, Ibu semua orang. Beristirahatlah dalam damai. Turut berdukacita untuk keluarga yang ditinggalkan, terima kasih sudah berbagi dan merelakan waktu Carmel untuk berbagi dengan kami.

Samsidar


Duka mendalam. Terima kasih Ibu Carmel untuk segala karyamu bagi pemajuan hak asasi manusia di Indonesia sebagian besar hidupmu. Saatnya kau beristirahat abadi. May your beautiful soul rest in peace...

Sandrayati Moniaga


Selamat Jalan Ibu Carmel, Ibu Kemanusiaan untuk seluruh rakyat yang tertindas, terbantai oleh rezim kediktatoran militerisme, dirimu hadir dan melahirkan serta menciptakan ruang bagi anak-anakmu termasuk Rakyat Maubere - Timor Leste hingga kemerdekaan ini tercapai. Terimakasih atas segala pengorbanan dan segala dedikasinya untuk Pembebasan ini. Damailah di antara leluhur dan pahlawan kemanusiaan lainya di sisi Yang Maha Esa. CARMEL PRESENTE!

Sisto


Selamat jalan, Carmel Budiardjo. Carmel adalah warga negara Inggris yang menikah dengan Budiardjo, pejabat Angkatan Laut yang dipenjara oleh rezim Soeharto. Carmel ikut dipenjara oleh kroni Soeharto pada tahun 1968. Ia dibebaskan pada tahun 1971 karena lobi pemerintah Inggris. Carmel mendirikan TAPOL di London, di mana saya beberapa kali jumpa. Telah beberapa lama saya tak mendengar kabar darinya, tiba-tiba ia telah tiada.

Soe Tjen Marching


Meskipun saya tidak mengenal beliau secara fisik, tapi saya mengenal beliau dari cerita2 kawan2 yg mengenal beliau secara dekat, dan saya kagum akan kegigihan dan semangat beliau. Turut berduka utk keluarga besar, selamat jalan Ibu Carmel Budiardjo. Perjuanganmu akan dikenang oleh banyak orang2 yg engkau perjuangkan. RIP.

Sri Nasti Rukmaati


Selamat jalan Bu Carmel. Terimakasih banyak untuk dedikasikan Ibu yg luar biasa dalam memperjuangkan penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia, secara konsisten mengkampanyekan pelanggaran HAM, di Papua, Timor Leste, Aceh dan kasus 65. Secara pribadi saya sungguh-sungguh sangat terbantu dan bersyukur ketika Ibu ikut mendukung ketika saya mengangkat isu perempuan disebuah pertemuan di Brussel setelah MOU perdamaian Aceh baru saja ditandatangani

Suraiya Kamaruzzaman


Kami keluarga Besar Yayasan Keadilan Dan Keutuhan Manusia Papua Pegunungan Tengah Papua ( YKKMP ) Menyampaikan turut belasungkawa atas kepergiannya Ibu Carmel semoga engkau bertemu korban-korban Pelanggaran Ham Papua, yang sedang menungguh anda di Sorga. Engkau memiliki hati yang sesungguhnya untuk membela orang Papua selama ini, kami berharap semoga karya ibu dan kebaikannya dapat diperhitungkan oleh yang maha kuasa. Selamat jalan Ibu yang baik, pekerjaan yang ditinggalakan sebagai ibu paklawan penegak ham, kami akan terus berjuang. karena Dunia belum berakhir.

Theo Hesegem


You will be appreciated for your tireless fight in upholding humanity RIP Carmel Budiardjo

Todung Mulya Lubis


Saya termasuk beruntung pernah belajar bahasa Inggris dari bu Carmel di tahun 1960 di Jakarta. Seorang yg cermat. Dan kasih perjuangannya yg luar biasa terhadap tapol, kita kenang sepanjang hayat. Kasihnya itu menginspirasi banyak orang. Penghormatan besar untuknya adalah bila kita melanjutkan perjuangannya, disamping kita berduka atas wafatnya.

Toga Tambunan


Selamat jalan Bu Carmel Budiardjo, TAPOL, London. Terima kasih telah melakukan kampanye pelanggaran HAM di Indonesia tanpa lelah.

Tri Agus Susanto Siswowiharjo


Vale, Carmel Budiardjo, human rights activist and founder of TAPOL Indonesian Human Rights Campaign.

Vanessa Hearman


Turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Ibu Carmel Budiardjo @TapolUK, pahlawan kemanusiaan dan HAM bagi Indonesia, Atjeh dan West Papua.

Wene Media


WestPapuaMedia pays tribute to the incredible life, spirit, and dedication to the struggle of Carmel Budiarjo, a true fighter for justice across lands affected by Indonesian colonial state violence, spurred into action by personal tragedy but never ever giving up. We salute you.

West Papua Media


Selamat jalan Bu Carmel. Perjuangannya menginspirasi 🙏

Willy Alfarius


Carmen itu aktivis yg menarik. Konsisten, pekerja keras, fokus, but bisa berhenti sembentar "to smell the roses". Melihat keindahan dalam hal2 kecil yang saya sendiri sering kelewatan. Selamat jalan Carmel, selamat kembali ke alam semesta.

Yeni Rosa Damayanti


Ibu Carmel menginspirasi kami SKPKC Fransiskan Papua, untuk memperhatikan Tapol dalam bidang kesehatan. Kami semua berdoa untuk perjalanannya menuju ke Surga Abadi. Kami percaya Tuhan sang pencipta sudah menyambutnya. Konsistensinya adalah kekuatan yang harus kami miliki. Doa kami juga untuk keluarganya, mereka diberkati, krn Ibu Carmel adalah malaikat penolong bagi banyak jiwa. 🙏🏽 Selamat jalan Ibu Carmel. Doa kami mengiringi perjalananmu menuju Surga Abadi. Tuhan Yesus memberkati semua anggota keluargamu..

Yuliana Langowuyo (SKPKC Papua)